Cari Blog Ini

Jumat, 10 April 2015

PERHATIAN EKSTRA GIGI LANSIA

                Seiring dengan meningkatnya usia seseorang maka meningkat pula risiko terjadinya penyakit pada usia lanjut. Lanjut usia atau lansia memang identik dengan mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering diabaikan di usia lanjut adalah penyakit gigi. Mitos yang menyebutkan bahwa hilangnya gigi semakin banyak seiring dengan penuaan tidak benar, karena dengan perawatan yang baik gigi dapat bertahan selama mungkin di rongga mulut.Penyakit di rongga mulut  pada usia lanjut dapat berakibat negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup para lansia secara keseluruhan.
                Penyebab gangguan kesehatan gigi dan mulut pada lansia antara lain kebiasaan mengudap terutama kudapan yang manis-manis, menurunnya kemampuan untuk merawat kesehatan mulutnya sendiri, serta adanya pergeseran gigi sehingga bertumpuk dan sulit dibersihkan. Gangguan kebersihan mulut dapat menyebabkan bau mulut, mengurangi kemampuan mengecap, penyakit gusi dan pembusukan akar gigi. Tidak hanya itu, kesehatan gigi dan mulut juga berkaitan dengan penyakit lain. Orang yang mengalami gangguan gusi beresiko dua kali lipat mengalami penyakit jantung dan stroke.
Berikut beberapa kondisi yang sering terjadi pada lansia:

1.       Kehilangan gigi

Penyebab hilangnya gigi pada lansia terjadi akibat karies dan penyakit periodontal, diabetes, dan kebiasaan merokok. Kehilangan gigi ini juga membuat berkurangan kualitas asupan nutrisi makanan yang diperlukan tubuh dari buah, sayur dan serat. Pastikan gigi yang hilang digantikan dengan gigi tiruan baik cekat maupun lepasan yang sesuai dengan kondisi dan harus terus selalu dijaga kebersihannya.

2.       Penyakit Gusi

Disebabkan oleh penumpukan plak akibat kebersihan rongga mulut yang tidak baik yang bisa diperparah dengan kebiasaan merokok dan penyakit sistemik seperti diabetes maupun jantung. Radang gusi menyebabkan konsumsi diet lunak bertambah sehingga menurunkan aktifitas motorik jaringan mulut. Radang gusi merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada lansia.

3.       Mulut kering

Bahasa medisnya adalah Xerostomia, yaitu kondisi di mana jumlah saliva dalam mulut menurun. Penyebabnya karena penyakit usia lanjut, disfungsi kelenjar ludah, kebiasaan merokok, dan efek samping dari obat. Xerostomia dapat mengakibatkan kelainan pola makan, berkurangnya nutrisi, bicara jadi tidak jelas dan gigi rentan karies.

4.       Penyakit periodontal

Ini adalah kondisi di mana penyakit gusi dibiarkan sehingga infeksi akan mejalar ke  jaringan penyangga gigi. Hal ini terjadi karena pada usia lanjut, kepadatan tulang berkurang dan terjadi penurunan kemampuan penyembuhan karena melambatnya proses metabolisme secara fisiologis.

Sama seperti organ tubuh lainnya, organ di dalam mulut yaitu kelenjar liur pada lansia juga mengalami kemunduran. Akibatnya produksi liur berkurang dan mulut menjadi kering. Ditambah lagi dengan penggunaan obat-obatan untuk penyakit lain yang diminum setiap hari oleh lansia. Padahal air liur sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi. Normalnya air liur memiliki pH netral, namun saat makan pH akan dengan cepat menjadi asam akibat pemecahan makanan oleh bakteri di mulut. Keasaman ini bertahan sampai 20 menit sebelum berubah kembali menjadi netral. Air liur yang kurang dapat memperlambat kembalinya pH menjadi netral sehingga gigi menjadi lebih cepat rusak.

Tips untuk mengatasi mulut kering yaitu :
1.       Banyak minum air putih
2.       Sering berkumur dengan air
3.       Gunakan pasta gigi khusus atau obat kumur yang tidak mengandung alkohol
4.       Gunakan pelembab bibir
5.       Hindari makanan dan minuman manis
6.       Hindari makanan kering yang asin           
                Kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi juga sangat penting. Pada lansia, jaringan gusi mengalami degenerasi sehingga sebagian akar gigi terlihat dan gigi tampak lebih panjang. Bagian akar gigi tidak memiliki jaringan pelindung email sehingga gigi menjadi lebih sensitif terhadap panas dan dingin, serta memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan gigi. Jika terjadi peradangan dan infeksi, maka gigi menjadi mudah tanggal. Radang gusi juga merupakan penyebab terjadinya bau mulut dan dapat menyebabkan abses gusi.               
Kunci untuk menjaga kesehatan mulut pada lansia adalah menjaga kebiasaan makan, penggunaan pasta gigi berflorida secara teratur, perawatan gigi palsu dan pemeriksaan gigi secara rutin. Lansia sering kali lebih suka mengudap dibanding makan tiga kali sehari. Kudapan terutama yang manis akan meningkatan keasaman di mulut. Oleh karena itu, pada lansia yang kurang produksi air liurnya dianjurkan untuk mengunyah permen karet tanpa gula dan mengurangi kudapan yang manis-manis.
Floride penting untuk mencegah kerusakan gigi pada lansia. Permukaan gigi dilapisi oleh kristal yang tersusun oleh kalsium, fosfat dan ion hidroksida. Dalam keadaan asam, zat-zat ini akan terlepas dari permukaan gigi. Menyikat gigi dengan pasta gigi mengandung flouride setiap hari setelah makan akan memulihkan dan membentuk kristal ini kembali. Untuk menghindari gangguan pada gusi dan gigi dapat menggunakan obat kumur secara teratur.
Pada lansia yang memakai gigi tiruan sebaiknya rutin membersihkan gigi tiruannya. Gigi tiruan lepasan harus dilepas pada malam hari dan direndam dalam air. Gigi tiruan harus dikenakan secara pas pada gusi supaya tidak mudah terlepas dan tidak menimbulkan iritasi terus menerus pada mulut. Apabila gigi tiruan sudah tidak nyaman dipakai segera diperbaiki. Jika perawatan gigi dan mulut sulit dilakukan secara mandiri mintalah orang lain untuk membantu.
Selain perawatan di rumah, pemeriksaan gigi secara rutin harus dilakukan untuk mencegah tanggalnya gigi akibat penyakit gusi yang tidak disadari. Kunjungan rutin ini juga harus dilakukan walaupun tidak ada lagi gigi asli yang tertinggal.

               

Posted by drg.Dyarti Sukasih 
Dari berbagai sumber